Negeri di Atas Awan Lolai Toraja Utara “Bukan Negeri Dongeng”

10 Februari

Sekilas Tentang Negeri di Atas Awan Lolai Toraja Utara

Negeri di Atas Awan ?? mendengar kata ini mengingatkan saya pada film kartun legendaris Doraemon, yup tepat nya pada episode - Nobita dan Kerajaan Awan;
    Nobita percaya bahwa negeri langit itu ada. Walau ditertawakan pak guru dan teman-temannya, dia tetap ingin membuktikan kalau ada kehidupan di atas awan. Doraemon pun akhirnya mengeluarkan alat yang bisa mengeraskan awan dan membuat istana di sana. Secara tak terduga mereka bertemu dengan penduduk negeri langit! Tapi, ternyata para penghuni langit tersebut merencanakan sesuatu yang mengerikan! Mereka akan mendatangkan banjir besar yang disebut dengan `Rencana Noah`. Apa yang akan dilakukan Doraemon dkk!?
demikian sepenggal cerita Film Kartun Doraemon - Nobita dan Kerajaan Awan, tapi disini saya tidak akan membahas Doraemon ataupun Kerajaan awannya melainkan "Negeri di Atas Awan" yang berada di dunia nyata ..! 
Negeri di Atas Awan  Lolai  Toraja Utara
beberapa orang mengabadikan pemandangan menakjubkan "negerei di atas awan" puncak Lolai, Toraja Utara.

adalah "Negeri di Atas Awan" Kampung Lolai yang kini menjadi primadona wisata masyarakat Toraja Utara saat ini, Kampung Lolai terletak di ketinggian kurang lebih 1400 M di atas permukaan laut (mdpl) tepatnya di Kecamatan Kapalapitu, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. 

Perjalanan ke Negeri di Atas Awan Kampung Lolai Toraja Utara

Berawal dari cerita orang-orang dan hasil share di social media mengenai “Negeri di Atas Awan” Lolai ini, saya dan sahabat saya Syukur kemudian tertarik untuk berwisata ke sana. Setelah di beberapa kesempatan kami merencanakannya dan selalu gagal akhirnya sabtu (10/12/2016) keinginan itu benar-benar berhasil kami realisasikan.

Meskipun sehari sebelumnya telah di rencanakan namun keberangkatan kali ini terbilang “dadakan dan agak dipaksakan!!!”, utamanya bagi saya yang sepulang kuliah langsung bertolak ke rumah Alam untuk kemudian menuju ke tempat rental mobil. Setelah memilih dan memutuskan Mobil mana yang akan kami gunakan, bersama 3 orang lainnya, Alam, Nawir dan Rustam sabtu malam atau tepatnya (20:00) kami akhirnya memulai perjalanan.

setelah beberapa jam perjalanan, dan melewati beberapa kabupaten sekitar jam 03:30 kami tiba di kabupaten enrekan dan memutuskan untuk rehat sejenak di kedai makan pinggir jalan yang tepat menghadap ke gunung nona enrekang (salah satu gunung yang pesonanya menjadi primadona bagi para pendaki di sulawesi selatan). sembari mengisi perut, kami juga bisa menikmati pesona gunung nona di tengah dinginnya udara dinihari kala itu. 

selang beberapa saat dan merasa sudah cukup beristirahat kami melanjutkan kembali perjalanan kami, hingga tiba di alung-alung kota Rantepao kami bertemu dengan beberapa pemuda dari kota Makassar yang juga ingin mengunjungi Puncak Lolai. kami berbincang sejenak dengan mereka dan kebetulan kami tidak tau arah jadi kami memutuskan untuk ke Puncak Lolai barengan sama pemuda-pemuda ini.
alung alung kota Rantepao, Toraja Utara
alung alung kota Rantepao, Toraja Utara nampak di malam hari
dengan menempuh jarak sekitar 20 km dari kota Rantepao, Toraja Utara akhirnya sampailah kami di puncak perkampungan Lolai. Kampung Lolai memiliki beberapa gugusan pegunungan yang beberapa puncaknya bisa di akses, nah dari beberapa puncak pegunungan Lolai inilah kita dapat  merasakan sensasi "Negeri di Atas Awan" tersebut. dari sebuah dataran di puncak pegunungan Lolai terdapat beberapa bangunan Tongkonan yang Merupakan Rumah khas orang Toraja.
Rumah Tongkonan, di Puncak Lolai Tiraja Utara
Foto berlatar Rumah Tongkonan, di Puncak Lolai
Sebagian pengunjung menggunakan teras Rumah Tongkonan masyarakat sekitar untuk bersantai dan menikmati sajian secangkir Kopi Toraja, sembari menikmati eloknya awan putih nan lembut yang terhampar di bias cahaya orange kemerahan dari Matahari terbit yang perlahan mulai menampakkan sinarnya.
Puncak Lolai Toraja Utara
Negeri di Atas Awan, Lolai, Toraja Utara
Berada di puncak perkampungan Lolai benar-benar membuat kita merasakan sensasi berada di atas awan, bagaimana tidak, awan yang membentang sejauh mata memandang benar-benar berada sejajar tepat di bawah puncak Kampung Lolai tempat pengunjung mendirikan camp.

di sekitar Perkampungan Lolai juga terdapat
tempat yang sangat repesentatif untuk Take Off Paralayang olahraga Dirgantara dan Pariwisata terutama wisata pemandangan alam kita dapat menyaksikan Sunrise dan Sunset dengan hamparan kabut di pagi hari dan malam hari menyaksikan hamparan sawah dan kota Rantepao dengan keramahan penduduk setempat juga tuan rumah di tongkonan ini. 

Destinasi Wisata Toraja Utara

Selain Pemandangan alamnya yang sangat luar biasa indah Kabupaten Toraja Juga Kaya akan Keragaman Wisata Budaya, Sejarah dan Religius. di langsir dari blog.reservasi.com setidaknya ada sekitar 10 destinasi wisata yang berada di ranah Toraja, berikut di antaranya;

1. Tradisi Ma'nene

Salah satu tradisi khas Tana Toraja yang telah menjadi destinasi wisata tradisi populer bagi turis lokal maupun mancanegara adalah tradisi Ma’nene. Tradisi Ma’nene merupakan tradisi mengenang leluhur dengan cara membersihkan dan menggantikan baju mayat para leluhur masyarakat Tana Toraja. Tradisi ini secara khusus dilakukan oleh masyarakat Baruppu yang tinggal di pedalaman Toraja Utara.

2. Rambu Solo

Destinasi wisata tradisi lainnya yang tidak kalah populer di Tana Toraja adalah Upacara Rambu Solo. Jika tradisi Ma’nene merupakan ritual “pembersihan” jenazah para leluhur, lain halnya dengan Upacara Rambu Solo yang merupakan ritual penguburan khusus bagi orang-orang yang telah meninggal.

Tana Toraja memang terkenal sebagai salah satu daerah di Indonesia yang masih memiliki kepercayaan kuat terhadap hal-hal gaib dan mistis. Oleh karena itu, masyarakat Tana Toraja memiliki banyak kebudayaan dan tradisi yang berkaitan dengan mayat, arwah, atau hal-hal mistis lainnya. Hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi Tana Toraja.


3. Kete Kesu

Beralih dari destinasi wisata tradisi, Tana Toraja juga memiliki destinasi wisata alam yang tidak kalah uniknya yaitu Kete Kesu. Kete Kesu merupakan kawasan desa wisata di Kabupaten Toraja Utara yang terletak sekitar 4 km di sebelah tenggara Ratenpao.

Desa yang telah menjadi objek wisata ini berada di kawasan perbukitan serta persawahan sehingga pemandangan alam yang dihadirkan pun sangat hijau dan asri. Di Desa Kete Kesu terdapat sebuah kompleks rumah adat Toraja yang disebut Tongkonan. Tongkonan inilah yang seringkali menjadi tempat penyimpanan sementara bagi jenazah yang telah dibungkus kain sebelum dikuburkan.


4. Londa

Masih seputar makam khas yang ada di Toraja, kali ini Tana Toraja memiliki Londa yaitu sebuah kompleks makam yang terletak di sebuah tebing batu. Londa telah menjadi salah satu objek wisata di Tana Toraja yang wajib Anda kunjungi. Katanya, belum ke Toraja kalau tidak berkunjung ke Londa. Wow, menarik, ya?

Londa terletak kurang lebih sekitar 7 km di selatan Kota Rantepao. Kota Rantepao sendiri merupakan kota yang menjadi pusat pariwisata serta akomodasi bagi para wisatawan yang datang ke Tana Toraja. Letaknya yang strategis ini membuat Londa dapat dikunjungi dengan berbagai jenis transportasi seperti ojek, bemo, atau pun mobil sewaan.


5. Batutumonga

Ingin berkunjung ke negeri di atas awan? Datanglah ke Batutumonga di Tana Toraja. Batutumonga merupakan wilayah yang berlokasi di lereng Gunung Sesean atau berjarak sekitar 24 km dari Kota Rantepao.

Gunung Sesean sendiri merupakan gunung tertinggi yang ada di Tana Toraja. Belum sampai ke puncak Gunung Sesean, cukup di area lereng gunung tepatnya di Batutumonga, Anda sudah bisa melihat keseluruhan Tana Toraja yang keindahannya sempurna.


6. Bori Parinding dan Pohon Tarra

Berbicara soal Tana Toraja selalu tidak bisa lepas dari keunikan jenis makamnya. Masih di wilayah Batutumonga, tepatnya di lereng Gunung Sesean, terdapat juga makam-makam batu kuno salah satunya yang populer adalah Bori Parinding.

Bori Parinding berlokasi di Kecamatan Sesean dan Lo’ko Mata di Kecamatan Sesean Suloara. Bori Parinding merupakan sebuah kompleks pemakaman kuno yang telah digunakan sejak tahun 1717. Tidak semua jenazah dapat dimakamkan di Bori Parinding. Hanya keluarga bangsawan yang merupakan keturunan Ramba saja yang jasadnya bisa dimakamkan di kompleks pemakaman kuno ini.


7. Ranteallo

Ingin melihat sendiri kerbau belang yang bernilai fantastis hingga 1 miliar? Datanglah ke Ranteallo saat berkunjung ke Tana Toraja. Di Ranteallo, terdapat kompleks rumah adat Toraja yang posisinya saling berhadap-hadapan.

Ranteallo sendiri sebenarnya merupakan wilayah yang terletak di Kecamatan Tallunglipu yang merupakan area perumahan warga. Di belakang rumah-rumah warga, terdapat kandang babi dan kerbau yang dipelihara secara khusus untuk diperjualbelikan jika ada warga yang akan menyelenggarakan upacara adat.


8. Museum Ne’ Gandeng

Beralih ke wisata sejarah, Anda wajib mengunjungi Museum Ne’Gandeng ketika berkunjung ke Tana Toraja. Museum Ne’ Gandeng berlokasi di Desa Palangi, Kecamatan Sa’dan Balusu, Toraja.

Museum ini adalah museum yang berada di bawah nanungan Yayasan Keluarga Besar Ne’ Gandeng. Ne’ Gandeng sendiri merupakan salah satu tetua atau leluhur di Tana Toraja yang telah meninggal pada 3 Agustus 1994 silam.

Sejarah terbentuknya museum ini bermula dari keluhuran budi Ne’ Gandeng semasa hidupnya. Ne’ Gandeng adalah pribadi yang sangat peduli dan memiliki perhatian yang lebih terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya. Bahkan, seperti dikutip dari Kompas Travel, menurut Petrus Pasulu yang merupakan anak bungsu Ne’Gandeng, Ne’ Gandeng sempat mengusulkan agar listrik bisa masuk desa dengan biaya dari hasil menjual kerbau.


9. Pallawa

Jangan langsung menyelesaikan perjalanan usai berkunjung ke Museum Ne’ Gandeng. Datanglah ke Pallawa, Anda akan melihat langsung Tongkonan yang merupakan rumah leluhur tempat menyimpan jenazah warga Toraja sebelum dikuburkan.

Dari Kota Rantepao yang merupakan ibu kota Kabupaten Toraja, Anda perlu menempuh jarak sekitar 12 km untuk menuju Pallawa. Di Pallawa, terdapat barisan Tongkonan yang bangunannya berbentuk rumah adat Toraja dengan atap melengkung seperti perahu dan terdiri atas susunan bambu. Di bagian depan Tongkonan, terdapat beberapa tanduk kerbau yang telah dikeringkan dan disusun rapi.


10. Air Terjun Sarambu Assing

Puas berwisata budaya dan sejarah di Tana Toraja, saatnya Anda merasakan kesegaran Air Terjun Sarambu Assing. Berlokasi di Lembang Patongloan, Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja, air terjun ini memiliki ketingggian sekitar 40 meter.

Sumber mata air dari air terjun ini berasal dari pegunungan dan hutan yang ada di sekeliling lokasi air terjun. Untuk mencapai lokasi air terjun ini juga tidak begitu sulit, bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Cocok bagi Anda yang ingin merasakan nuansa berbeda dari Tana Toraja.

Introvert Yang Senang Baca Buku dan Traveling Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kamu dan juga orang-orang yang dikaruniai ilmu pengetahuan hingga beberapa derajat. ( al-Mujadalah : 11 )

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
25/11/17, 06.51 delete

http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/kaka-mungkin-kembali-ke-ac-milan.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/presiden-mesir-panggil-menteri-soal.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/presiden-baru-zimbabwe-janjikan-pemilu.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/pengalaman-ngentod-dengan-teman.html

Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Dominovip.com ^^a
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523

Reply
avatar